Rangkuman Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Perekonomian (Ekonomi Klasik,Modern,Tradisional,Terpusat,Pasar,Campuran,Pancasila Contoh dan Cara Mengatasinya)

 

A. Masalah Pokok Ekonomi

  Pada dasarnya masalah pokok ekonomi yang dihadapi oleh setiap negara ataupun produsen mencakup masalah produksi, distribusi, dan konsumsi. Dalam ilmu ekonomi masalah pokok ekonomi terdiri dari masalah pokok ekonomi klasik dan masalah pokok ekonomi modern.

1. Masalah Pokok Ekonomi Klasik
  Menurut aliran klasik, masalah pokok ekonomi terdiri dari masalah produksi, distribusi, dan konsumsi.

a. Masalah Produksi

  Seorang produsen harus memikirkan barang-barang yang harus diproduksi sesuai dengan yang dibutuhkan konsumen. Kebutuhan konsumen yang beraneka ragam dan berbeda-beda menimbulkan masalah dalam menentukan jenis barang yang harus diproduksi, mengingat sumber daya yang tersedia terbatas jumlahnya sehingga barang dan jasa yang dibutuhkan tidak dapat diproduksi secara keseluruhan. Masalah-masalah produksi yang harus dipecahkan produsen, misalnya cara produksi yang akan dipakai, dapatkan produsen memproduksi dengan efisien dan hemat, sudahkah produsen memproduksi pada saat yang tepat, serta produksi apayang dibutuhkan bila memasuki bulan puasa.

b. Masalah Distribusi

    Agar barang atau jasa yang diproduksi sampai ke tangan konsumen yan gtepat, dibutuhkan sarana dan prasarana yang baik agar barang atau jasa cepat sampai dengan konsumen sehingga tidak tertimbun di produsen.
    Dalam masalah distribusi harus diperhatikan apaakah barang dan jasa yang sudah dihasilkan sudah sampai pada konsumen dengan cara yang tepat. Jalur distribusi yang terlalu panjang akan membuat harga barang menjadi lebih mahal.
   Oleh karena itu, produsen harus memikirkan langkah-langkah yang tepat untuk menyalurkan barang dan jasa yang sudah diproduksinya, diantaranya produsen membutuhkan sarana distribusi yang memadai. Sebagai contoh, untuk menyalurkan produk semen  yang jumlahnya ribuan ton, tentu produsen tidak bisa menggunakan becak sebagai alat angkut. Produsen harus menggunakan truk-truk besar sebagai alat pengangkut.

c. Masalah Konsumsi

  Masalah konsumsi berkaitan denganpertanyaan apakah barang dan jasa sudah dihasilkan benar-benar dapat dikonsumsi oleh masyarakat yang memerlukan. Ada kemungkinan barang dan jasa tidak dapat dikonsumsi karena haarganya terlalu mahal, atau barang dan jasa tersebut tidak sampai ke konsumen/ masyarakat yang membutuhkan.

2. Masalah Pokok Ekonomi Modern
  Menurut aliran modern, masalah pokok ekonomi terdiri dari apa, bagaimana, dan untuk siapa barang atau jasa diproduksi.

a. Barang dan Jasa Apa yang akan Diproduksi

    Barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat sangat banyak jenisnya sehingga seorang produsen harus menentukan pilihan-pilihan jenis barang atau jasa apa yang akan diproduksi dan berapa jumlahnya.
    Keputusan-keputusan yang diambil harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, pengalokasian sumber daya alam dapat dilakukan dengan tepat. Keputusan-keputusan yang diambil produsen dalam memecahkan masalah what bertujuan memperoleh keuntungan yang maksimal, misalnya dengan modal sebesar Y apakah mendatangkan keuntungan sebesar X, apakah modal sebesar Y digunakan untuk memproduksi jaket atau kaus, produk mana yang lebih disukai konsumen, serta manakah yang harus diproduksi untuk memperoleh keuntungan maksimal.

b. Bagaimana Barang dan Jasa Diproduksi (How)

   Masalah how menyangkut efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi. Masalah how berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan, misalnya bagaimana proses produksi dilakukan, siapakah yang melaksanakan proses  produksi . Pertanyaan-pertanyaan tersebut dimaksudkan agar terjadi efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi dalam proses produksi.
    Dalam pengambilan keputusan tentang bagaimana cara barang diproduksi produsen perlu mempertimbangkan faktor-faktor berikut.
  1. Pilihan kombinasi, sumber daya yang digunakan yaitu penggunaan sumber daya alam, manusia dan modal.
  2. Perencanaan proses produksi untuk mendapatkan keuntungan maksimal dengan biaya minimal.
  3. Penentuan teknologi yang digunakan, kemungkinan yang bisa terjadi adalah dengan intensifikasi tenaga kerja (padat karya) dan intensifikasi modal (padat modal)
  4. Pertimbangan faktor eksternal, seperti harga, infilasi, dan kurs valuta asing.
     Sebagai contoh, penggunaan sebidang tanah untuk lahan pertanian padai harus memperhatikan bagaimana proses produksi tersebut dilakukan, apakah lebih banyak menggunakan mesin (padat modal) atau tenaga kerja (padat karya), bagaimana kombinasi penggunaan bibit dan pupuk yang paling optimal, serta bagaimana teknil tanam yang paling baik agar kesuburan tanah tidak berkurang.

c. Untuk Siapa Barang atau Jasa Diproduksi (for whom)

   Setelah pemecahan persoalan how selanjutnya adalah untuk siapa barang atau jasa diproduksi, siapa yang harus menikmati , dan apakah barang-barang tersebut akan didistribusikan menurut ukuran pendapatan atau kelompok masyarakat. Produsen harus menentukan siapa yang akan menikmati barang atau jasa tersebut, apakah golongan ekonomi menengah, atas, atau bawah. Masalah for whom terkait dengan sasaran distribusi barang atau jasa.

B. Sistem Ekonomi

    Sistem ekonomi yaitu keseluruhan tata cara, aturan, dan kebiasaan-kebiasaan yang umum diterima dalam masyarakat yang mengatur dan mengoordinasikan perilaku warga masyarakat 9konsumen, produsen, dan pemerintah) dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, perdagangan, dan konsumsi) sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis. Sistem ekonomi yang digunakan ada beberapa macam, yaitu sebagai berikut.

1. Sistem Ekonomi Tradisional

     Sistem ekonomi tradisional meerupakan sistem ekonomi dasar yang kebanyakan bergerak di bidang pertanian dan yang berhubungan dengan alam. Cara bereproduksi hanya mengandalkan tenaga kerja manusia dan bergantung dengan alam. Setiap keluarga bertindak sebagai produsen ataupun konsumen sehingga setiap keluarga berusaha mencukupi kebutuhannya sendiri.
     Daalam sistem ekonomi tradisional, semua barang dan jasa yang diperlukan dipenuhi oleh masyarakat itu sendiri. Tugas pemerintah sebatas memberikan perlindungan dalam bentuk pertahanan dan menjaga ketertiban umum. Jadi, kegiatan ekonomi yaitu what, how, dan for whom semuanya diatur oleh masyarakat.
    Ciri-ciri sistem ekonomi  tradisional antara lain sebagai berikut.
  • Belum ada pembagian kerja
  • Pemenuhan kebutuhan dilaksanakan dengan sistem barter (tukar-menukar barang) karena uang atau alat tukar lainnya belum dikenal.
  • Hasil produksi dan sistem distribusinya terbentuk karena kebiasaan (tradisi) yang berlaku di masyarakat.
  • Jenis produksi disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing rumah tangga.
  • Kehidupan masyarakat bersifat kekeluargaan.
  • Tanah merupakan sumber kehidupan dan sumber kemakmuran (kegiatan ekonomi bertumpu pada sektor agraris).
     Kelebihan sistem ekonomi tradisional antara lain tidak terjadi persaingan, tidak terjadi konflik-konflik karena semua berjalan susuai dengan kebiasaan, cukup aman karena anggota masyarakat tidak dibebani dengan target-target yang harus dicapai, dan tidak menimbulkan tekanan jiwa bagi masyarakat.
     Kekurangan sistem ekonomi tradisional antara lain masyarakat bekerja semata-mata untuk memenuhi kebutuhan hidup dan bukan untuk meningkatkan kesejahteraan, kegiatan ekonomi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar tidak untuk mencari keuntungan, kecil sekali terjadi perubahan-perubahan yang dapat mengangkat kehidupan masyarakat karena setiap perubahan dianggap tabu, dan tidak memperhitungkan efisiensi penggunaan sember daya secara maksimal.

2. Sistem Ekonomi Terpusat (Sistem Ekonomi Komando)

    Pada sistem ekonomi ini, pemerintah bertindak sangat aktif. Segala kebutuhan hidup termasuk keamanan dan pertahanan direncanakan oleh pemerintah secara terpusat. Pelaksanaan dilakukan oleh daerah-daerah dibawah satu komando dari pusat.
    Denga demikian masalah apa dan berapa, bagaimana, serta untuk siapa barang produksi semuanya diatur oleh pemerintah secara terpusat. Kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi dibatasi sehingga inisiatif perorangan tidak dapat berkembang.
    Ciri-ciri ekonomi komando antara lain sebagai berikut.
  • Perencanaan ekonomi, kegiatan produksi, dan pengawasan secara terpusat.
  • Sumber ekonomi (tanah, alat produksi, dan perusahaan) milik pemerintah.
  • Jenis pekerjaan dan pembagian kerja diatur oleh pemerintah.
  • Kebebasan individu dalam perusahaan tidak ada.
  • Harga dan tingkat bunga ditetapkan oleh pemerintah.
   Kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi komando antara lain sebagai berikut

Kelebihan
Kekurangan
a.Pemerintah bertanggungjawab penuh terhadap perkembangan ekonomi masyarakat.
b.Kebutuhan rakyat terpenuhi secara menyeluruh dan merata karena pendistribusiannya diatur pemerintah.
c.Tidak ada kelas-kelas dalam masyarakat karena semua adalah kelas kerja pemerintah.
d.Krisis ekonomi jarang terjadi karena semua masalah ekonomi diatur dan dikendalikan oleh pemerintah.
a.Inisiatif dan kreatifitas perorangan dalam sistem ekonomi terpusat tidak dapat berkembang sehingga menghambat kemajuan dibidang ekonomi dan teknologi.
b.Hak milik perorangan tidak diakui.
c.Kebebasan pribadi sangat terbatas karena setiap orang diminta untuk taat pada pemerintah.
d.Informasi tidak akurat karena panjangnya jalur birokrasi.

 3. Sistem Ekonomi Pasar (Kapitalis/Liberal)

     Sistem ekonomi pasar sering disebut  sistem ekonomi pasar bebas (liberal) atau sistem ekonomi kapitalis yaitu sistem ekonomi dimana pemerintah memberikan kebebasan kepada perseorangan dan badan-badan swasta untuk menyelenggarakan produksi dan konsumsi menurut pertimbangan sendiri. Apa dan berapa produksi alat pemuas kebutuhan, bagaimana pendistribusiannya, dan untuk siapa alat pemuas kebutuhan tersebut ditujukan semuanya ditentukan oleh mekanisme pasar, yaitu tingkat harga, permintaan, dan penawaran. Jadi, pada sistem ini kegiatan ekonomi depenuhnya diserahkan kepada masyarakat, pemerintah tidak ikut campur secara langsung dalam bidang ekonomi.
   Ciri-ciri sistem ekonomi pasar bebas antara lain sebagai berikut.
  • Semua alat dan sumber produksi bebas dimiliki perseorangan, kelompok masyarakat, atau perusahaan.
  • Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
  • Kegiatan ekonomi di semua sektor dilakukan oleh masyarakat atau swasta.
  • Setiap orang diberi kebebasan dalam hal pemakaian barang dan jasa.
  • Modal memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi.
  • Kegiatan produksi dilakukan dengan tujuan mencari laba.
  • Ada persaingan antar pengusaha.
    Kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi pasar bebas antara lain sebagai berikut.


Kelebihan
Kekurangan
Setiap individu memiliki kebebasan untuk mengatur kebebasan ekonomi sesuai dengan harkat dan kemampuan masing-masing
Dengan kebebasan berusaha dan bersaing akan mendorong setiap orang untuk mencari kemajuan.
Hak milik diakui dan adanya kebebasan melakukan segala sesuatu dianggap baik bagi kepentingan pribadi sehingga kreativitas dalam mencari keuntungan menjadi tinggi.
Persaingan dalam sitem ekonomi pasar dapat memproduksi berbagai macam barang berkualitas sesuai dengan kebutuhan pasar sehingga para konsumen dapat memperoleh barang dan jasa sesuai dengan selera.
Kebebasan bersaing mengakibatkan yang kuat menindas yang lemah sehinggga terjadi jurang pemisah antara yang kaya dan yang miskin.
Pemerataan pendapatan semakin sulit dicapai karena setiap individu berusaha mencari keuntungan bagi diri sendiri.
Adanya kebebasan produksi dapat mendorong terjadinya krisis ekonomi.
Konsentrasi modal oleh kaum kapitalis dapat mengakibatkan terjadinya monopoli.
 








4. Sistem Ekonomi Campuran

     Dalam praktiknya tidak ada satu negarapun yang menerapkan suatu sistem ekonomi secara murni. Kebanyakan negara menggunakan kombinasi dari sistem-sistem ekonomi yang disebut sistem campuran. Sitem ekonomi campuran adalah organisasi ekonomi yang ditandai dengan keikutsertaan pemerintah dalam hal penentuan cara mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat. Peraan pemerintah tersebut untuk mengendalikan pasar yang bertujuan agar perekonomian terarah.
    Beberapa karakteristik dari sistem ekonomi campuran antara lain sebagai berikut.
  • Gabungan dari beberapa sistem ekonomi.
  • Barang modal yang vital dan sumber daya dikuasai oleh pemerintah.
  • Pemerintah melakukan intervensi dengan cara membuat peraturan, penetapan kebijakan fiskal dan monetr, serta membantu kegiatan sektor swasta.
  • Peran pemerintah dan sektor swasta berimbang.
     Kelebihan sistem ekonomi campuran antara lain sebagai berikut.
  • Dengan adanya campur tangan pemerintah, pertumbuhan ekonomi akan teratur dan stabil.
  • Oleh karena inisiatif dan kreativitas seseorang diakui, terdorong untuk mencari keuntungan.
  • Tugas pemerintah tidak terlalu berat karena mendapat bantuan dari swasta.
   Kekurangan sistem ekonomi campuran adalah sulit untuk menentukan unsur yang benar sesuai dengan kepribadian dan kebutuhan masyarakat sehingga memerlukan ketelitian dan kejelian.

5. Sistem Ekonomi Pancasila.

     Sistem ekonomi pancasila merupakan sistem ekonomi yang dianut bangsa Indonesia. Sitem ekonomi pancasila adalah salah satu tata ekonomi yang dijiwai ideologi pancasila yang didalamnya terkandung makna demokrasi ekonomi yaitu kegiatan ekonomi yang dilakukan berdasarkan usaha bersama berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat dibawah pimpinan serta pengawasan pemerintah.
     Sistem ekonomi pancasila memberikan kebebasan berusaha kepada setiap warga masyarakat dalam batas-batas dan dengan syarat-syarat tertentu. Produksi masyarakat sebagian besar merupakan usaha swasta dan disisi lain ada perusahaan negara, baik dalam bidang pertanian, pertambangan, industri , transportasi, perbankan, jasa, maupun yang lainnya. Jadi, diusahakan adanya keseimbangan yang wajar antara unsur kebebasan dan unsur pengendalian. Adapun ciri-ciri pokok sistem ekonomi Pancasila adalah sebagai berikut.
a. Ciri-ciri Positif
  1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
  2. Cabang-cabang ekonomi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
  3. Bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan sebesar-besarnya unruk kemakmuran rakyat.
  4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
  5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang. 
b. Ciri-Ciri Negatif
  1. Sistem free fight liberalism sistem persaingan bebas yang saling menghancurkan yang menimbulkan ekploitasi atau pemerasan terhadap manusia dan bangsa lain.
  2. Sistem etatisme dimana negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi diluar sektor negara.
  3. Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat. 

    Share this

    Related Posts