Prakarya : Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Lokal (Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Lokal dan Dasar-Dasar Kewirausahaan)

    Indonesia sangat kaya dengan kebudayaan yang tinggi dan beraneka ragam. Seperti yang kita ketahui Indonesia memiliki beribu-ribu pulau dengan kebudayaannya sendiri-sendiri. Setiap daerah memiliki karya budaya tersendiri.

Kekayaan Budaya Lokal Indonesia

     Budaya tradisi dapat dikelompokan menjadi dua yaitu budaya nonbenda seperti pantun, cerita rakyat, dan sebagainya serta budaya benda atau artefak., seperti pakaian daerah, wadah tradisional, senjata dan rumah adat. Namun bukan berarti kedua kelompok tersebut tidak berhubungan. Produk bbudaya tradisional nonbenda dan artefak tidak dipisah-pisahkan, tetapi menjadi satu kesatuan yang saling melengkapi. Sebuah tarian tradisional bisa saja membawakan cerita tradisional, menggunakan pakaian tradisional, dan ditarikan pada sebuah upacara yang merupakan ritual tradisional. Contohnya tarian Burung Engang dari suku Dayak.
     Tarian, simbol, pakaian, musik, dan alat musik, tersebut dapat menjadi sumber inspirasi dari pembuatan kerajinan, tarian, simbol, dan musik merupakan produk budaya nonbenda, sedangkan pakaian, perlengkapan tari, dan alat musik merupakan artefak atau objek budaya.
      Indonesia yang kaya akan budaya lokal nonbenda ataupun benda dapat menjadi sebuah inspirasi masyarakat Indonesia untuk menggali lebih dalam kekayaan yang dimiliki bangsa ini. Dari seluruh daerah yang ada di Indonesia, semuanya memiliki kekayaan budaya lokal, contohnya sebagai berikut.


1. Macam-Macam Rumah Adat Indonesia

a. Rumah Adat Krong Bade, Nanggroe Aceh Darussalam



  Rumah krong bade atau juga biasa dikenal dengan nama rumoh Aceh adalah rumah adat dari provinsi terbarat di Indonesia yaitu NAggroe Aceh Darussalam. Rumah krong bade merupakan rumah panggung dengan satu buah tangga depan yang biasa digunakan untuk berlalu-lalang.

b. Rumah Adat Bolon, Sumatera Utara




     Rumah bolon adalah rumah adat yang menjadi identitas suku Batak yang ada di Sumatera Utara. Ada beberapa jenis rumah bolon yang dahulu sempat menjadi gaya arsitektur hunian orang-orang batak . Beberapa jenis rumah adat Indonesia tersebut antara lain rumah bolon Toba, bolon Mandailing, bolon, Simalungun, bolon Pakpak, bolon Karo, dan bolon Angkola. Masing-masing rumah tersbut sbetulnya memiliki ciri khasnya tersendiri. Namun saat ini semua itu sudah sulit ditemukan.

c. Rumah Adat Gadang, Sumatera Barat



    Rumah gadang (godang) adalah rumah adat Minagkababu yang hingga kini masih banyak ditemui di Provinsi Sumatera Barat. Mengingat kebudayaan Melayu yang menyebar di sekitar Semenanjung Malaya tempo dulu. rumah adat ini juga hingga kini dapat kita jumpai di beberapa wilayah di malaysia.

d. Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar, Riau



    Rumah selaso jatuh kembar adalah rumah adat di Indonesia khas provinsi Riau yang digunakan sebagai balai desa aatu tempat bermuysawarah. Selaso jatuh kembar juga memiliki dua selasar dengan lantai yang lebih rendah dari ruangan tengah.

e. Rumah Adat Panggung Kejang Lako, Jambi



     Adalah rumah adat di Indonesia khas Jambi yang terbuat dari kayu dan terbagi menjadi delapan ruangan. Kedelapan ruangan tersebut antara lain ruangan pertama (jogan) berfungsi sebagai tempat beristirahat dan tempat untuk menyimpan air. Ruangan kedua (serambi depan) berfungsi sebagai tempat penerima tamu laki-laki. ruang ketiga (serambi dalam) berfungsi sebagai tempat tidur anak laki-laki. ruang keempat (amben melintang) berfungsi sebagai kamar pengantin. ruang kelima (serambi belakang) berfungsi sebagai tempat tidur untuk anak perempuan yang belum menikah . ruang ketujuh (garang) berfungsi sebagai tempat memasak makanan dan sebagai tempat menyimpan air. Ruang kedelapan adalah dapur yang digunakan untuk memasak makanan.

f. Rumah Adat Limas, Sumatera Selatan



     Rumah limas adalah rumah adat di Indonesia khas Sumatera Selatan yang memiliki lantai bertingkat dengan bentuk atap yang menyerupai limas. Kebanyakan rumah limas memiliki luas 400-100 m2. Bangunan didirikan diatas tiang kayu ulin yang kuat dan tahan air, sedangkan pintu, dinding,dan lantai tebuat dari kayu tembesu.

g. Rumah Adat Rakit Limas, Bangka Belitung



    Rumah adat rakit limas adalah rumah adat di Indonesia khas Bangka Belitung yang secara arsitektur sebetulnya hampir mirip dengan rumah adat provinsi lain di pulau Sumatera yang masih berkarakteristik Melayu.

h. Rumah Adat Rakyat, Bengkulu



     Rumah rakyat adalah rumah yang digunakan  sebagai tempat tinggal orang-orang Bengkulu. Rumah ini juga terbagi ke dalam beberapa ruangan, yaitu berendo atau beranda, yang digunakan untuk menerima tamu, bilik gedang atau kamar utama, bilik gadis atau kamar anak gadis, dan sebagainya.

i. Rumah Adat Nowou Sesat, Lampung



      Rumah adat lampung memiliki sebutan yang cukup unik, yaitu nowou sesat. Nowou sesat sendiri berasal dari bahasa Lampung, nowou yang berarti rumah dan sesat yang berarti tempat ibadah. rumah nowou sesat memiliki ciri khas panggung atau atap terbuat dari ilalang yang dianyam, dinding dari kayu, dan didirikan sejajar sepanjang jalan utama yang membelah kampung.

2. Macam-Macam Baju Adat di Indonesia


a. Baju Adat Sumatera Utara
     Pakaian tradisional Sumatera Utara biasa disebut dengan ulos. Pakaian adat ulos dianggap oleh masyarakat suku Batak Karo sebagai jimat yang mempunyai daya magis tertentu.

b. Baju Adat Sumatera Barat
    Pakaian tradisional Sumatera BArat dibagi menjadi dua yaitu pakaian penghulu dan pakaian adat bundo kanduang yang terdapat di daerah Minangkababu, Sumatera Barat

c. Baju Adat Riau
Pakaian adat Riau biasa disebut dengan pakaian tradisional Melayu.

d. Baju Adat Jambi
Pakaian tradisional Jambi seperti yang ada di daerah pulau Sumatera yang lain, juga disebut dengan pakaian adat Melayu. Pakaian adat Melayu Jambi biasanya lebih mewah daripada pakaian yang digunakan sehari-hari karena disulam dengan benang emas dan dihiasi dengan berbagai hiasan untuk kelengkapannya.

e. Baju Adat Sumatera Selatan
   Pakaian tradisional masyarakat Sumatera Selatan biasa disebut dengan nama aesan gede. Baju adat ini terinspirasi dari zaman kerajaan Sriwijaya yang dahulu berjaya di daerah Sumatera Selatan.

f. Baju Adat Jakarta
Pakaian tradisional Jakarta biasa disebut dengan nama pakaian adat Betawi yang dipengaruhi dari berbagai corak masyarakat Jakarta yang sangat beragam antara lain dipengaruhi oleh budaya Arab, Cina, Melayu, dan budaya Barat.

Kebaya Bali Sebuah Kerajinan Budaya Lokal

     Kebaya merupakan baju tradisional khas Indonesia yang sudah digunakan sejak Zaman dahulu. Ada pendapat menyatakan bahwa kebaya berasal dari Cina lalu menyebar ke Malaka, Jawa, Bali, Sumatera, dan Sulawesi.
    Ciri yang khas adalah kebaya BAli mempunyai kain yang diikatkan di bagian pinggang dengan warna yang kontras dengan warna kebayanya. Ikat pinggang tersebut terbuat dari kain yang terbentuk menyerupai wujud pita dan terkadang diberi hiasan bunga dengan warna senada.
    Model kebaya Bali yang paling kerap dijumpai adalah tipe kebaya kutu baru. Model kebaya ini sebetulnya terkesan tradisional, tetapi dengan modifikasi yang pas dapat membuahkan tipe kebaya yang elegan.

1. Kebaya bali Model Rangrang

Kain kebaya Bali bisa dipadukan untuk membuahkan tipe kebaya rangrang. BAtik rangrang merupakan salah satu tipe batik yang cukup terkenal di Indonesia. Biasanya masyarakat Bali memfungsikan batik rangrang sebagai bawahan kebaya Bali. Model bawahan rok terhitung dibentuk cocok sesuai selera terkecuali wujud tulip,rok sepan, dan sebagainya.

2. Kebaya Bali Model Lonceng

Model kebaya Bali yang satu ini sangat mudah untuk ditemukan di pasar nasional. ciri khas berasal dari tipe kebaya ini adalah di bagian lengan mempunyai wujud leyaknya lonceng. Kemudian terdapat hiasan layaknya bordir yang bisa memberikan tambahan kesan anggun serta elegan.

3. Kebaya Bali Model Kimono

Salah satu trend kebaya lainnya adalah baju kebaya tipe kimono. Seperti yang kita ketahui bahwa kimono merupakan baju khas Jepang yang sudah menyebar ke seluruh dunia, salah satunya adalah Indonesia. Perpaduan baju kebaya khas Indonesia dengan jenis baju khas jepang ini bisa membuahkan tipe kebaya yang modern. Model kebaya ini bisa digunakan untuk menghadiri acara resmi.

Ekomi Kreatif Berbasis Budaya Lokal di Bidang Kerajinan Kebaya Bali


1. Potensi Kebaya Bali

Banyaknya jenis kain tradisional dengan berbagai warna dan jenis, memperkaya khazanah budaya tanah air. Kebaya semakin banyak digemari karena model dan warnanya yang beragam membuat banyak usahawan tertaarik untuk memproduksi baju ini.

2. Analisis SWOT

Dalam permasalahan pada budaya lokal, telah dianalisis dengan analisis SWOT sebagai berikut.

a. Kekuatan (Strength)

  1. Kekuatan dari suatu nilai kearifan dalam berbudaya lokal adalah perlu adanya bimbingan terhadap generasi muda agar nilai dalam struktur kebudayaan yang ada di Indonesia tetap melekat pada diri generasi muda kita sehingga tidak hilang suatu ajaran yang bernilai positif pada kebudayaan yang ada di Indonesia.
  2. Nilai Bhineka Tunggal Ika sebagai sikap sosial yang menyadari akan kebersamaan di tengah perbedaan dan peradaban dalam kebersamaan. Semangat ini sangat penting untuk diaktualisasikan dalam tatanan kehidupan sosial yang multikultural.
  3. Nilai moral sosial itu terkait hubungan manusia dengan manusia yang lain dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam melakukan hubungan tersebut, manusia perlu memahami norma-norma yang berlaku agar hubungannya dapat berjalan lancar atau tidak terjadi kesalah pahaman.
  4. Nilai kearifan lokal menyama braya: mengandung makna persamaan dan persaudaraan dan pengakuan sosial bahwa kita adalah bersaudara. Sebagai satu kesatuan sosial persaudaraan, sikap dan perilaku dalam memandang orang lain sebagai saudara yang patut diajak bersama dalam suka dan duka.

    b. Kelemahan (Weaknes)


    1. Kurang adanya partisipasi dari seluruh kalangan masyarakat ataupun generasi muda untuk mempertahankan suatu kebudayaan yang ada di Indonesia. Kebudayaan dari leluhur kita mengandung arti tersendiri bagi bangsa Indonesia dalam kehidupan sosial sehari-hari.
    2. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman, sedikit sekalim asyarakat Indonesia yang melestarikan budaya Indonesia yang ada pada saat ini.
    3. Kurang dapat perhatian dari pemerintah sekitar mengenai kearifan kebudayaan yang ada disekitarnya sehingga masyarakat kurang begitu mau mempelajarinya. Akibatnya, norma-norma yang terkandung dalam suatu kearifan kebudayaan yang ada di Indonesia sedikit terlupakan.
    4. Kelemahan bangsa Indonesia akan pentingnya pelestarian kebudayaan yang telah dimiliki.

    c. Peluang (Opportunity)

    1. Indonesia mampu bersaing dengan negara lain mengenai suatu unsur kearifan dalam kebudayaannya karena Indonesia itu memiliki suatu nilai norma kehidupan yang terkandung dalam karakteristik setiap seseorang sehingga terciptalah suatu arti Bhineka Tunggal Ika.
    2. Mampu menciptakan daya tarik tersendiri kepada wisatawan mancanegara untuk datang ke Indonesia, karena Indonesia memiliki keanekaragaman suku bangsa, dan budaya, serta memiliki norma-norma kehidupan yang baik dalam berperilaku sehari-hari. Banyak wisatawan asing mencontoh nilai kebudayaan Indonesia untuk dikembangkan lagi di negaranya pada saat ia kembali.
    3. Mempunyai nilai tersendiri bagi bangsa Indonesia untuk bersaing dalam kemajuan teknologi yang terjadi pada zaman sekarang sehingga nilai karakteristik yang terdapat pada bangsa Indonesia tidak hilang karena Indonesiadikenal oleh negara lain dengan negara yang mempunyai kebudayaan yang banyak dan kekayaan alam yang dapat mencukupi kehidupan setiap warga negaranya.
    4. Dapat memajukan nilai kearifan kebudayaan Indonesia dengan suatu tindakan atau perilaku yang baik dan mencerminkan bahsa bangsa Indonesia dalam bertutur kata atau dalam kehidupan keseharian mempunyai sifat ramah tamah sehingga mempunyai daya tarik tersendiri bagi negara lain untuk berkunjung ke Indonesia.

      d. Tantangan/Hambatan (Threat)

      1. Tantangan bagi seluruh kalangan masyarakat Indonesia aadalah bagaimana caranya melestarikan budaya Indonesia agar kebudayaan dan cerminan perilaku bangsa Indonesia dalam berbudaya tidak pernah dan tidak pula ketinggalan zaman.
      2. Kemajuan pesat teknologi pada saat ini mengakibatkan sedikit sekali masyarakat Indonesia yang mempunyai peranan penting dalam tanggung jawab bersama dalam memajukan kebudayaan yang ada di Indonesia.
      3. Terlalu mengesampingkan mengenai kebudayaan yang ada di Indonesia dan masyarakat Indonesia juga terlalu mengikuti perkembangan zaman. Jadi, sedikit sekali perhatian terhadap setiap warga negara Indonesia dalam berpartisipasi memajukan budaya Indonesia.
      4. Kearifan dalam sifat perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari perlu mendapatkan perhatian khusus karena pada dasarnya ini semua kembali kepada masyarakat Indonesianya juga untuk melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia.

        3. Estimasi Biaya dan Keuntungan

        Untuk membuat kebaya Bali, membutuhkan biaya yang lumayan, apalagi jika dimodifikasi dengan beragam kain lain. Biaya untuk membuat kebaya Bali yang paling banyak terletak pada ongkos jahitnya. Model yang dibuat semakin sulit, ongkos jahitnhyapun semakin mahal
        Perhatikan estimasi biaya yang dibutuhkan dalam membuat satu setel kebaya BAli.

        • Kain brokat (untuk atasan) 2 m (Rp.25.000 x 2)                                   = 50.0000
        • kain bawahan 1,5 m (kain songket standar/bukan sutra) (20.000x1,5) = 30.000
        • Aksesori (iban dan bros untuk ikat pinggang)                                       = 40.000
        • Ongkos jahit satu setel kebaya Bali                                                       = 100.000
        • Biaya yang dibutuhkan untuk satu setel kebaya                                    = Rp. 220.000
        Harga jual per satu setel kebaya Bali adalah rp. 500.000
        Jika dalam satu bulan memproduksi 10 setel kebaya Bali, prnghitungan estimasi laba ruginya adalah sebagai berikut.
        Harga jual 10 setel kebaya (10 x rp.500.000)             = 5.000.000
        Total biaya (10 x rp 220.000)                                      = 2.200.000
        Estimasi laba                                                               = 2.800.000

        4. Analisis Pasar

        a. Segmentasi Pasar

        Kerajinan kebaya Bali mengelompokan segmen pasar berdasarkan segmentasi demografi yaitu sebagai berikut.
        • Usia        : kebaya Bali memilih segmentasi perempuan usia 15 tahun ke atas.
        • Ekonomi : menengah dan menengah ke atas.

        b. Target Pasar

        Kebaya Bali memilih target pasarnya yaitu beberapa kalangan masyarakat penggemar kebaya Bali yang berada pada kelas ekonomi menengah.

        c. Positioning

        Inovasi yang dilakukan adalah pada motif bordir serta kombinasi warna-warna yang menarik pada kebaya Bali.
        d. Strategi Pemasaran terhadap Pesaing
        Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan serta untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingan.
        • Product (produk) -> Produk yang dijual berupa kerajinan kebaya bordir Bali model terbaru.
        • Place (tempat) -> tempat produksi di rumah pribadi. Adapun lokasi penjualan di toko dan online shop
        • Price (harga) -> harga jual per set kebaya Bali yang ditawarkan mulai Rp.500.000
        • Promotion (promosi) -> strategi promosi dapat dilakukan melalui empat bentuk promosi yang paling dikenal, yaitu periklanan, personal selling, publisitas, dan promosi penjualan.

        Dasar-Dasar Kewirausahaan dalam Kerajinan Budaya Lokal

        1. Pengertian Kewirausahaan

        Kewirausahaan atau wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, pe;uang, dan cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Kewirausahaan dalam kerajinan nonbendawi artinya suatu kegiatan yang menciptakan suatu pangsa pasar atas satu pertunjukan seni.

        2. Stimulasi dan Motivasi Wirausaha

        Faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja wirausaha antara lain peluang usaha, minat dalam usaha, modal, dan relasi. Sifat kewirausahaan dapat dibentuk dari inovasi yang dipengaruhi oleh lingkungan , keluarga, dan organisasi.

        3. Sikap Wirausahawan Sukses

        Ciri-ciri seorang wirausaha adalah percaya diri, berorientasi ke masa depan, jujur dan tekun, original produk, inovatif, serta kreatif. Sifat-sifat seorang wirausaha antara lain sebagai berikut.
        • Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, dan optimis.
        • Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik, serta memiliki inisiatif.
        • Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
        • Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain, serta suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
        • Memiliki inovasi dan kreatifitas tinggi, fleksibel, serba bisa, serta memiliki jaringan bisnis yang luas.
        • Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
        • Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.

        4. Faktor Penyebab Kegagalan Wirausahawan

        Ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya, yaitu ssebagai berikut.
        • Tidak kompeten dalam manajerial atau mengelola usaha.
        • Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
        • Kurang dapat mengendalikan kauangan.
        • Gagal dalam perencanaan, sebagai titik awal suatu kegiatan.
        • Lokasi yang kurang memadai atau tidak strategis.
        • Kurangnya pengawasan peralatan.
        • Sikap yang kurang bersungguh-sunggun dalam berusaha.
        • Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan atau transisi kewirausahaan.

        Share this

        Related Posts