Pengertian Echinodermata, Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, Habitat, dan Peranan

Pengertian Echinodermata, Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, Habitat, dan Peranan - Halo sobat, masih membahas dunia hewan (animalia). Kali ini kita akan membahas mengenai Echinodermata. Echinodermata adalah kelompok hewan berduri yang bergerak lamban dengan bantuan kaki tabung dan berada di kelaman laut.

1. Cara Hidup Dan Habitat Echinodermata


Semua Echinodermata hidup di pantai hingga dasar laut dengan kedalaman 6.000 m. Echinodermata hidup bebas atau bersimbiosis dengan komensialisme (sebagai hewan tempat berlindung bagi hewan lain). Echinodermata merupakan karnivor yang memakan hewan polip Cnidaria, udang, kepiting, kerang, siput, ikan kecil, dan bangkai.

2. Ciri Ciri Tubuh Echinodermata


a. Ukuran dan bentuk tubuh Echinodermata


Ukuran tubuh Echinodermata bervariasi dengan diameter 1 - 36 cm. Pada saat larva, Echinodermata hidup sebagi plankton dan memilki tubuh simetri bilateral, kemudian mengalami metamorfosis hingga dewasa dengan bentuk tubuh simetri radial lima penjuru. Ada Echinodermata yang beberbentuk seperti binatang, bulat seperti bola, pipih bundar, bulat memanjang, atau seperti tumbuhan. Echinodermata tidak memilki kepala dan tubuh tersusun dalam sumbu oral aboral.

b. Struktur dan fungsi tubuh Echinodermata


Tubuh Echinodermata tampak kasar dengan adanya tonjolan keranka atau duri. Hewan ini memilki kulit tipis untuk mrenutupi ranka rangka mesodermal. Rangka mesodermal terletak di dalam tubuh dan terdiri atas pelat pelat kapur (osikula) yang dapat digerakkan atau tidak dapat digerakkan. Tubuh terbagi menajdi lima simetri, terdiri atas daerah ambulakral (penjuluran kaki tabung) dan daerah interambulakral (tidak ada kaki tabung). Tubuh memiliki daya regenerasi yang tinggi, bahkan dapat melakukan pemotongan sebagian lengannya dalam kondisi terancam. Kerusakan pada sebagian tubuhnnya dapat segera diperbaiki.



Echinodermata memilki sitem pembuluh air (sistem ambulakral) pada rongga tubuhnya untuk menggerakkan kaki tabung. Kaki tabung berfungsi untuk merayap, berpegangan pada substrat, memegang mangsa, dan bernapas (pertukaran O2 dengan CO2). Sistem ambulakral terdiri atas madreporit, saluran batu, saluran cincin, saluran radial, saluran laterla, ampula, dan kaki tabung. Air laut masuk dan keluar melalui madreporit Ampula berkontraksi untuk mengatur volume air di dalam kaki tabung, yang berarti mengatur pergerakan kaki tabung.

[caption id="attachment_1534" align="aligncenter" width="500"]Echinodermata Struktur tubuh Echinodermata (bintang laut)[/caption]

Echinodermata memilki sitem pencernaan yang lengkap, mulai dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Mulut terletak di bagian permukaan oral, sedangkan anus di bagian permukaan aboral. Rongga tubuh berisis cairan getah bening yang mengandung sel ameboid yang berfungsi mengedarkan sari sari makanan, mengangkut sisa sisa metabolisme, dan tempat pertukaran gas. Echinodermata bernapas dengan insang kulit. Sistem saraf berupa cincin saraf berbentuk segilima yang terletak di sekitar mulut, di mana setiap sudut cincin saraf berhubungan dengan saraf saraf radial pada setiap lengan.

3. Cara Reproduksi Echinodermata


Echinodermata dapat bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan fisi, yaitu penyekatan dan pemisahan pisin pusat (piringan kecil di pusat tubuh), kemudian masing masing bagian tubuh yang terpisan akan melakukan regenerasi menjadi individu yang lengkap. Pada umumnya Echinodermata bersifat gonokoris dengan lima pasanag gonad pada setiap lengannya. Pembuahan terjadi secaraeksternal yang akan menghasilkan larva berbentuk simetri bilateral, kemudian larva tersebut turun ke substrat dan bermetamorfosis menjadi individu yang berbentuk simetri radial. Beberapa spesies ada yang mengerami telurnya.
Baca juga : Pengertian Mollusca, Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, Habitat, dan Peranan

4. klasifikasi Echinodermata


Terdapat sekitar 6000 spesies Echinodermata yang teridentifikasi yang dikelompokkan menjadi lima kelas, yaitu Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, Crinoidea, dan Holothouroidea.

a. Asteroidea


Asteroidea dikenal sebagai binatang laut karena memilki bentuk tubuh seperti binatang pentamer denga lima buah lengan. Ada pula yang memilki lengan berjumlah kelipatan lima. Pada umumnya, tubuh Asteroidea berdiameter 10-20 cm. Asteroidea terkecil berdiameter 1 cm, sedangkan yang terbesar berdiameter 100 cm. Pada permukaan tubuh Asteroidea terdapat duri duri, papulainsang kulit (dermal branchia), dan pediselaria. Epidermis memilki sel kelenjar lendir yang menghasilkan lendir untuk melindungi tubuh.

[caption id="attachment_1536" align="aligncenter" width="300"]Contoh Asteroidea (bintang mengular) Contoh Asteroidea (bintang mengular)[/caption]

Mulut terletak di pusat pisisn oral, sedangkan anus terletak di pusat pisin aboral yang berdekatan dengan madreporit. Pada setiap ujung lengan terdapat tentakel berbintik pigmen merah. Sistem pencernaan lengkap mulai dari mulut hingga anus. Binatang laut merupakan karnivor yang memakan hewan invertebrata lain, ikan, dan bangkai.

Bintang laut memilki daya regenerasi yang tinggi dan dapat melakukan pemotongan bagian lengannya bila mengalami gangguan. Bintang laut dapat dengan segera melakukan regenerasi setelah kehilangan bagian lengannya, asalkan masih memilki 1/5 bagian pisin pusat atau masih memiliki madreporit.

Bintang laut bereproduksi secara aseksual yaitu dengan pembelahan pisin pusat, kemudian tiap bagian tubuh memisah dan beregenerasi menjadi individu yang lengkao. reproduksi secara aseksual terjadi melalui pembuahan sel telur oleh sperma yang terjadi secara eksternal (di air), dan menghasilkan blastula berbentuk simetri bilateral yang dapat berenang bebas. Blastula berkembang menjadi gastrula, dan gastrula berkembang menjadi larva bipinaria. Larva turun ke substrat dan mengalami metamorfosis menjadi bentuk simetri radial hingga dewas. Bintang laut dapat mencapai usia sekitar 10 tahun.

Contoh Asteroidea, antara lain Luidia (hampir punah), Asterias forbesiLinckia, dan Astropecten.

b. Ophiuroidea


Ophiureoidea (Yunani, ophio = ular) adalah Echinodermata yang berbentuk binatang dengan pisin pusat kecil (1 - 3 cm) dan memilki lima lengan yang panjang dan langsing, yang terkadang bercabang cabang. Ophiuroidea disebut sebagai bintang mengular. Kaki tabung pada Ophiuroidea tidak memilki ampula dan alat penghisap. Madreporit terletak dibgian oral. Ophiuroidea memilki mulut dibagian oral tetapi tidak memilki anus. Sisa pencernaan makanan dimuntahkan (dikeluarkan) melalui mulut. Ophiuroidea mencari makanan pada malam hari, berupa hewan kecil yang hidup maupun yang mati.

 

Lengan Ophiuroidea rapuh dan mudah putus, namun akan segera ditumbuhi dengan baru. Alat reproduksi bersifat gonokoris dan pembuahan terjadi secara eksternal menghasilkan larva berbentuk simetri bilateral yang berenang bebas. Ada pula Ophiuroidea yang memilki kantong pengeraman sehingga larva tidak berenang bebas. Contoh Ophiuroidea antara lain Ophiuthrix fragilis, Ophiomyxa, dan Gorgonocephalus.

c. Echinoidea


Echinoidea dikenal dengan sebutan bulu babi atau dolar pasir. Echinoidea memilki bentuk tubuh bulat seperti bola atau pipih bundar seperti uang logam. Echinoidea tidak memilki lengan namun mempunyai duri duri yang dapat digerakkan. Echinoidea bergerak dengan kaki tabung dan duri duri yang dapat digerakkan. Echonoidea osikula (pelat kapur) di bawah epidermis menyatu sehingga membentuk tempurung yang keras. Pada umumnya, Echinoidea memilki dua mcam duri, yaitu duri panjang dan duri pendek. Ada kalanya duri panjang memilki ujung runcing, di dalamnya berlubang, dan rapuh. Pada spesies tertentu, duri mengandung racun untuk pertahanan diri, misalnya pada Asthenosoma. Di antara duri duri terdapat pediselaria dengan tiga gigi.

Sistem pencernaan Echinoidea lengkap, meliputi mulut, esofagus, lambung, usus yang panjang dan melingkar, rektum, dan anus. Mulut memilki gigi yang tajam dan kuat. Anus, lubang genital, dan madreporit terletak di bagian aboral. Echinoidea memakan ganggang. Hewan hewan kecil, bangkai , dan sisa sisa bahan organik.

Echinoidea bereproduksi secara generatif dan bersifat diesis atau alat kelamin gonokoris. Pembuahan sel telur oleh sperma terjadi secara eksternal dan menghasilkan larva ekinopluteus yang berbentuk simetri bilateral. larva kemudian turun ke substrat dan bermetamorfosis menjadi anak Echinoidea yang berbentuk simetri bilateral. Ada pula Echinoidea yang mengerami telurnya. Umur bulu babi dapat mencapai 30 tahun.

Bulu babiTerdapat sekitar 950 spesies Echinoidea yang teridentifikasi, antara lain sebagai berikut.

  1. Bulu babi, misalnya Cidaris dan Diadema.

  2. Bulu babi jantung, tubuh terbentuk oval agak panjang, misalnya SpatangusMeoma ventricosa, dan Echinocardium flavescens.

  3. Dolar pasir, tubuh pipih dan bundar, misalnya Cylpeaster dan fibularia.


d. Crinoidea


Crinoidea dikenal sebagai lili laut karena bentuk tubuhnya bertangkai mirip bunga lili. Ada juga Crinoidea yang tidak bertangkai, disebut bintang bulu, karena lengan lengannya seperti bulu unggas. Pada umumnya, Crinoidea berwarna merah ungu. Crinoidea hidup di daerah pasang surut hingga kedalaman 4.000 m. Lili laut hidup di laut yang dalam, sedangkan bintang bulu hidup di laut dangkal.

[caption id="attachment_1538" align="aligncenter" width="400"]Crinoidea bintang bulu : Antedon bifida Crinoidea bintang bulu : Antedon bifida[/caption]

Tubuh Crinoidea terdiri atas kelopak (kaliks) berbentuk mangkuk kecil dari pelat pelat kapur dan lima buah lengan yang bagian pangkalnya bercabang cabang sehingga tampak berjumlah 10 lengan atau lebih. Lili laut memiliki tangkai panjang panjang hingga mencapai 1 m, beruas ruas, terkadang memilki sirus (kucir), dan berhubungan dengan kaliks. Tubuh Crinoidea memilki daya regenerasi yang besar.

Mulut terletak di bagian oral yang dikelilingi lengan. bagian oral menghadap ke atas. Sisa pencernaan dibuang melalui anus yang terletak di bagian oral. Sistem saluran air sangat sederhana. Crinoidea tidak memilki madreporit maupun ampula sehingga gerakan kaki tabung dikendalikan oleh kontraksi saluran cincin yang dilengkapi searat otot melingkar.

Reproduksi Crinoidea terjadi secara seksual dan bersifat gonokoris. Pembuahan terjadi  secara eksternal dan telur dilekatkan pada pinula (cabang cabang kecil pada lengan). Telur menetas menjadi larva vitellaria yang tidak makan dan berenang bebas. Selanjutnya, larva melekat pada substrat, bermetamorfosis menjadi larva pentakrinoid yang bertangkai, dan tumbuh hingga dewasa.

Terdapat sekitar 630 spesies Crinoidea yang teridentifikasi antara lain lili laut (Ptilocrinus pinnatus) dari bintang bulu (antedon bifida dan Antedon loveni).

e. Holothuroidea


Holothuroidea dikenal sebagai mentimun laut. Tubuh  Holothuroidea berbentuk silindris (bulat memanjang) berukuran sekitar 15-35 cm. Permukaan tubuh Holothuroidea tidak keras dan tidak berduri. Holothuroidea membenamkan diri ke pasir sehingga yang tampak hanya bagian posteriornya. Mereka aktif mencari makan pada malam hari. Makanan berupa plankton dan sisa-sisa bahan organik.

[caption id="attachment_1539" align="aligncenter" width="400"]Contoh Holothuroidea (mentimun laut) : Cucumaria sp Contoh Holothuroidea (mentimun laut) : Cucumaria sp[/caption]

mulut terletak di bagian anterior dan anus di bagian posterior. Mulut dikelilingi tentakel berjumlah 10 - 30 buah. Mulut maupun tentakel  dapat ditarik kedalam dinding tubuh bila Holothuroidea terganggu. Di bagian dorsal terdapat dua daerah kaki tabung sebagai alat peraba dan alat bernapas, sedangkan dibagian ventral terdapat tiga derah kaki tabung dengan alat isap untuk pergerakan (merayap).

Holothuroidea memilki sistem saluran air lengkap, tetapi bukan air laut yang masuk atau keluar madreporit, melainkan cairan rongga tubuh. Holothuroidea bernapas dengan alat pernapasan yang disebut pohon pernapasan dan seluruh permukaan tubuhnya. Holothuroidea memilki sistem peredaran darah hemal yang terdiri atas sebuah sinus cincin hemal dan sinus radial hemal yang sejajar dengan saluran cincin dan saluran cincin radial sistem pembuluh air. Holothuroidea tidak memilki jantung.

Holothuroidea memilki daya regenerasi daya yang tinggi. Bila tubuhnya dipotong menjadi dua, masing masing bagian akan memperbaiki bagian tubuh yang hilang. Holothuroidea menghindari mangsanya dengan cara eviserasi, yaitu autotomi dan pelepasan sebagian alat tubuhnya melalui sobekan kloaka, misalnya tentakel, sebagian saluran pencernaan, atau gonad, kemudian dapat diregenerasi dalam beberapa hari oleh sel sel di bagian dalam tubuh.

Hubungan komensialisme yang unik terjadi antara ikan karapus (Fierasfer) dengan mentimun laut di daerah tropis. Ikan karapus selamnya tinggal di kloaka mentimun laut dan hanya keluar pada malam hari untuk mencari makan.

Holothuroidea bereproduksi secara seksual, bersifat gonokoris atau hermafrodit, dan pembuahan terjadi secara eksternal. Ada larva yang berenang bebas, kemudian bermetamorfosis dan turun ke substrat menjadi mentimun laut muda.

Terdapat sekitar 1.200 spesies Holothuroidea yang teridentifikasi, antara lain Cucumaria sp., Holothuria edulis, dan Thyone sp.

5. Peranan Echinodermata dalam Kehidupan Manusia


Bulu babi dan telur landak laut banyak dikonsumsi manusia. Timun laut juga dapat dijadikan panganan keripik timun laut. Echinodermata juga bermanfaat sebagai pembersih pantai karena memakan bangkai. Namun, ada pula Echinodermata yang merugikan, antara lain binatang laut yang sering memakan kerang mutiara di empat budidaya kentang mutiara.
Baca juga : Pengertian Arthropoda, Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, Habitat, dan Peranan

Share this

Related Posts