3 Macam Piramida Ekologi (Piramida Jumlah, Biomassa, Energi)

Halo sobat Artikel Belajar, pada kesempatan kali ini Admin akan membahas materi biologi mengenai " 3 Macam Piramida Ekologi". Piramida ekologi adalah susunan tingkat trofik (tingkat nutrisi atau tingkat energi) secara berurutan menurut rantai makanan atau jaringan-jaringan makanan dalam ekosistem. Piramida ekologi ini berfungsi menunjukkan perbandingan di antara tingkatan trofik yang satu dengan tingkatan trofik lainnnya pada suatu ekosistem. Piramida ekologi dapat dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu piramida jumlah, piramida biomassa, dan piramida energi.

A. Piramida Jumlah


[caption id="attachment_1523" align="aligncenter" width="500"]Piramida jumlah dalam suatu ekosistem Piramida jumlah dalam suatu ekosistem[/caption]

Piramida jumlah adalah piramida yang menunjukkan jumlah organisme pad tiap tingkatan trofik. Piramida jumlah disusun berdasarkan pada jumlah organismenya, bukan pada ukuran tubuh organismenya. Pada ekosistem akuatik, dalam area satu meter persegi bisa saja terdapat ribuan bahkan jutaan plankton sebagai produsen, tetapi pada ekosistem darat, area satu meter persegi mungkin hanya cukup ditempati oleh sebuah pohon. Jika digambarkan dalam bentuk diagram, piramida jumlah berbentuk segitiga tegak.

B. Piramida Biomassa


[caption id="attachment_1491" align="aligncenter" width="261"]Piramida ekologi Perbandingan piramida biomassa pada (a) ekosistem daratan dan (b) ekosistem perairan (bentuk piramida biomassa pada ekosistem umumnya menyempit secara tajam)[/caption]

Piramida biomassa adalah piramida yang menggambarkan berat atau massa kering total organisme hidup dari masing-masing tingkat trofiknya pada suatu ekosistem dalam kurun waktu tertentu di mana massa relatif dari konsumen dan makanan diwakili pada waktu yang sama. Piramida biomassa didasarkan pada pengukuran berat atau massa individu permeter persegi pada setiap tingkatan trofik yang dinyatakan dalam gram/m2. Cara mengukur biomassa, yaitu dengan mengukur rata-rata berat organisme di setiap tingkat trofik, kemudian jumlah organisme di setiap tingkat trofik, kemudian jumlah organisme di setiap tingkat trofik diperkirakan. Untuk menghindari kerusakan habitat, biasanya sampel yang diambil hanya sedikit, kemudian total seluruh biomassa dihitung. Melalui cara pengukuran seperti ini akan didapatkan informasi yang lebih akurat tentang kondisi ekosistem.

Pada umumnya, massa rata rata produsen lebih besar daripada massa rata rata konsumen, dan bentuk piramidanya menyempit secara tajam dari produsen (di bagian dasar trofik) hingga ke karnivor (di tingkat teratas trofik). Namun pada ekosistem akuatik, bentuk piramida biomassa justru terbalik karena biomassa konsumen lebih besar dari produsen. Sebagai contoh, bila pada suatu saat dilakukan penimbangan terhadap berat kering planton dan berat kering ikan yang hidup pada suatu kolam, maka besar kemungkinan berat kering plankton lebih kecil dibandingkan dengan berat kering ikan.

c. Piramida Energi


[caption id="attachment_1524" align="aligncenter" width="400"]piramida energi piramida energi[/caption]

Piramida energi adalah piramida yang menggambarkan terjadinya penurunan energi pada tiap tahap tingkatan trofik. Jumlah total energi pada setiap tingkatan trofik ke arah puncak piramida semakin kecil. Secara umum konsumen hanya mampu memanfaatkan 10% energi yang diperoleh dari organisme yang berada pada tingkat trofik di bawahnya, sebab sebagian besar energi terbuang sebagai panas. Bentuk piramida energi selalu segitiga tegak.

Dari ketiga tipr piramida ekologi, piramida energi dianggap merupakan model piramida terbaik, dengan alasan berikut.

  • Tidak dipengaruhi oleh ukuran organisme dan kecepatan metabolisme organisme.

  • Menunjukan efeiensi ekologi atau produktivitas ekosistem.

  • Memberikan gambaran berkaitan dengan sifat fungsional suatu ekosistem.


 
Baca juga : Interaksi Antarkomponen Ekosistem (Interaksi Antarspesies)

Share this

Related Posts