Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi (Pengertian, Jenis, Simbol, dan Nilai Estetis)

Halo sahabat Artikel Pandai, pada artikel sebelumnya, kita telah membahas mengenai "Seni Rupa Dua Dimensi".Selanjutnya pada kesempatan ini kita akan membahas pelajaran seni budaya "Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi". Kompetisi dasar yang harus kita pahami adalah memahami konsep, unsur, bahan, dan teknik dalam berkarya seni rupa, memahami karya seni rupa berdasarkan jenis, tema, dan nilai estetisnya.

Pengertian Karya Seni Rupa Tiga Dimensi

       Karya seni rupa tiga dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi atau karya yang memiliki volume dan menempati ruang. Unsur ruang inilah yang merupakan salah satu ciri pembeda dengan karya seni rupa dua dimensi. Objek krya seni rupa dua dimensi hanya bisa dilihat dari satu sisi, tetapi tiga dimensi dapat dilihat dari dua sisi.

Jenis Karya Seni Rupa Tiga Dimensi


        Berdasarkan fungsinya, karya seni rupa tiga dimensi dapat dibedakan menjadi karya yang memiliki fungsi pakai (seni rupa terapan/applied art) dan karya seni rupa yang hanya memiliki fungsi ekspresi (seni rupa murni/pure art). Perbedaan ini berdasarkan pada tujuan pembuatannya. Karya seni rupa sebagai benda pakai yang memiliki fungsi praktis dibuat dengan pertimbangan kegunaannya.
Jenis-jenis karya seni rupa tiga dimensi adalah sebagai berikut.

1. Seni Patung

       Seni patung merupakan cabang dari seni rupa murni yang berdimensi tiga. Membuat patung berarti membuat benda tiga dimensi dengan bahan, alat, dan teknik tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna.

     Seni patung biasanya dibuat menggunakan berbagai media, seperti kayu, batu, semen, fiber, lilin, tanah liat, atau bahkan es.

      Teknik membuat patung menyesuaikan dengan bahan yang dipakai, dengan cara membentuk dengan tangan, membutsir, memahat, ataupun dengan teknik cetak. Corak seni patung juga bermacam-macam, ada patung naturalis yang menggambarkan benda seperti wujud asli yang ada di alam, ada pula yang bercorak abstrak sehingga sulit dikenali bentuknya.

2. Seni Relief

      Seni relief dapat juga disebut dengan seni . Seni ukir merupakan karya seni rupa yang memiliki dimensi antara dua dimensi dan tiga dimensi. Hal ini disebabkan karena bentuk dari ukiran memiliki ketebalan atau timbul. Hanya saja karya seni relief tidak dapat dinikmati dari segala sisi atau hanya dapat dinikmati dari sisi depan. Bahan yang diperlukan dalam berkarya seni relief, seperti kayu, batu, pasir dan semen, logam, serta gips. Teknik berkarya seni relief adalah dengan cara mengikuti pola motif hias yang telah digambar pada permukaan bahan.

3. Seni Instalasi

       Seni instalasi (isntallation= pemasangan) adalah seni yang memasang, menyatukan, dan mengkonstruksi sejumlah benda yang dianggap bisa merujuk pada suatu konteks kesadaran makna tertentu. Biasanya makna dalam persoalan-persoalan sosial politik dan hal lain yang bersifat kontemporer diangkat dalam konsep seni instalasi ini. Seni instalasi dalam konteks visual merupakan perupaan yang menyajikan visual tiga dimensional yang memperhitungkan elemen-elemen ruang, waktu, dan suara.

4. Seni Keramik

       Seni keramik adalah cabang seni rupa yang mengolah material keramik untuk membuat karya seni dari yang bersifat tradisional sampai kontemporer. Selain itu, dibedakan pula kegiatan kriya keramik berdasarkan prinsip fungsionalitas dan produksinya. Keramik dari awal sangat populer dengan fungsinya sebagai benda dekoratif.

    Media berkarya seni rupa tiga dimensi sangat beragam bergantung dari teknik yang digunakan. Teknik pembuatan seni rupa tiga dimensi antara lain sebagai berikut.

  1. Teknik pahat, yaitu mengurangi bahan menggunakan alat pahat, misalnya membuat patung dan relief dengan bahan dasar kayu dan batu. Cara pembuatannya menggunakan alat pahat (tatah) atau ukir dan martil. Bahan (media) yang digunakan adalah bahan kertas, seperti batu, cadas, kayu, dan tanah liat kering.
  2. Teknik butsir, yaitu membentuk benda dengan mengurangi dan menambah bahan menggunakan alat telapak tangan dan alat lain (kayu dan kawat) sederhana, misalnya membuat keramik dengan bahan dasar tanah liat. Bahan yang digunakan lunak, elastis, dan lentur antara lain tanah liat dan plastisin.
  3. Teknik cor, yaitu proses menuang menggunakan bahan cair yang dituangkan pada alat acuan yang berbentuk cetakan. Setelah menjadi keras dikeluarkan dari acuan/cetakan. Bahan cair ini dibuat dari semen, plastik, karet, gips, dan logam (tembaga atau besi), misalnya membuat patung.
  4. Teknik las, yaitu membuat karya dengan cara menggabungkan bahan satu ke bahan yang lain untuk mendapatkan bentuk tertentu, misalnya membuat patung kontemporer dengan bahan dasar logam.
  5. Teknik cetak, yaitu membuat karya seni dengan cara membuat cetakan  terlebih dahulu, misalnya membuat keramik dan patung dengan bahan dasar tanah liat dan semen.

Simbol dalam Karya Seni Rupa Tiga Dimensi

      Simbol merupakan lambang yang mengandung makna atau arti. Secara konseptual kata simbol memiliki beberapa pengertian sebagai berikut.

  1. Sesuatu yang biasanya merupakan tanda yang kelihatan untuk menggantikan gagasan atau objek tertentu.
  2. Kata, tanda, dan isyarat yang digunakan untuk mewakili sesuatu yang lain yaitu arti kualitas abstraksi, gagasan, dan objek.
  3. Semua hal yang diberikan arti dengan persetujuan umum dan/atau kesepakatan atau kebiasaan.
  4. Tanda-tanda konvensional, yakni sesuatu yang dibangun oleh masyarakat atau individu-individu dengan arti tertentu yang kurang lebih standar yang disepakati atau dipakai anggota masyarakat itu.
    Dalam pembelajaran seni rupa, simbol dijelaskan sebagai makna yang dikandung dalam karya seni rupa baik wujud objeknya maupun unsur-unsur rupanya. Sebagai contoh merah simbol keberanian, patung kuda sebagai simbol kegagahan, dan sebagainya.

Nilai Estetis Karya Seni Rupa Tiga Dimensi

        Prinsip-prinsip seni rupa adalah nilai-nilai keindahan di dalam seni rupa yang kerap dikaitkan dengan kualitas karya seni rupa yang mengandung unsur kesatuan (unity), keselarasan (harmony), keseimbangan (balance), dan kontras (contrast) sehingga menimbulkan perasaan haru, nyaman, nikmat, bahagia, agung, getir, ataupun rasa senang.

        Proses terciptanya seni dan keindahan tidak dapat dipisahkan dengan kreativitas. Kreativitas diartikan sebagai serangkaian usaha yang dilakukan oleh seseorang, baik secara sadar maupun tidak sadar guna mewujudkan karya yang bersifat orisinil atau baru.

         Dalam dunia seni rupa dan budaya benda, pembicaraan estetika yang penting adalah tentang simbiolisme, karena manusia bukan saja sebagai pembuat alat, melainkan juga sebagai makhluk pembuat simbol melalui bahasa visual. Menurut gagasan Ernst Cassier tentang bentuk  simbiolis adalah bahwa karya estetis bukanlah semata-mata reproduksi dari realitas yang "selesai". Seni merupakan salah satu jalan ke arah pandangan objektif atas benda-benda dan kehidupan manusia.
Berikut adalah sifat-sifat seni.

  1. Simbiolis. Karya seni tradisional biasanya diwarnai perlambangan dalam bentuk metafora binatang, tumbuhan, bangunan, atau figur manusia. Metafora binatang dan tumbuhan banyak kita jumpai di candi-candi, motif hias kain batik, bahkan perabotan sehari-hari.
  2. Mitologis. Sifat mitologis adalah tokoh legenda dan mitos suatu daerah yang ditransformasi lewat karya seni. Sebagai contoh bentuk wayang yang mempunyai karakter masing-masing ini juga termasuk karya seni bersifat mitologi, patung-patung yang dianggap dapat mempunyai kekuatan menolak bala, dan sebagainya.
  3. Religius. Sifat religius adalah karya seni yang digunakan sebagai penunjang kegiatan ritual dan penyampaian ajaran agama. Simbol-simbol keagamaan biasanya terdapat pada bangunan tempat ibadah, model pakaian, ornamen pendukung, dan alat penunjang kegiatan ritual.
  4. Fungsional. Seni dapt memacu kreativitas selain memiliki nilai-nilai estetika, seni juga memiliki sifat menghibur (menggugah) dan manfaat.
          a. Menghibur dan menggugah
  • Sebgai wujud ungkapan rasa senang pensiptanya.
  • Menggembirakan penikmatnya.
  • Membahagiakan masyarakat.
          b. Manfaat
  • Sebgai benda praktis atau alat-alat keperluan rumah tangga.
  • Sebagai tempat yang nyaman.
  • Menciptakan tempat yang nyaman.
  • Menciptakan berbagai model, pakaian, kendaraan, dan lain-lain.
  • Sebagai media hiburan.

Share this

Related Posts